Jumat, 03 Februari 2012

TIRUS dan cara membubutnya

1. Pengertian tirus adalah bila kedua ujung benda silindris mempunyai ukuran yang beda.( Gb.1 )
 
2. Fungsi : disamping sebagai fariasi dengan ketirusannya juga sebagai pengikat atau pengunci.
 
 
Gb. 1
Contoh : senter kepala lepas atausenter kepala mati masuk pada paksinya tanpa diikat.
3. Simbol Pembubutan Tirus
L = Panjang benda keseluruhan
l = Panjang benda yang tirus
D = Diameter besar yang ditirus
d = Diameter kecil yang ditirus
 
 
Gb.2 : symbol-simbol
4. Metode pembuatan benda kerja bentuk tirus pada mesin bubut.
4.1. Dengan menggeserkan kepala lepas
4.2. Dengan menggeserkan eretan atas
4.3. Dengan mengatur perlengkapan tirus ( Taper Attachment )
 
 
Gb.3 : metode-metode pembuatan tirus
 
5.Pembuatan tirus dengan menggeser kepala lepas.
Dalam pembuatannya pada mesin bubut harus menggeser badan kepala lepas. Untuk menentukan pergeseran nya kita berpedoman pada rumus :

P = Pergeseran kepala lepas
L = Panjang benda kerja
D = Diameter besar
d = diameter kecil
l = Panjang tirus yang dibubut
Gb.4a. : Menunjukkan badan kepala lepas sebelum digeser
Gb.4b. : Badan kepala lepas sesudah digeser.
Pada Gb.5 : bidang ABC adalah bidang yang Dibubut. DE dalamnya penyayatan pahat dan AB jarak pergeseran kepala lepas.
ABC ~ DEF
AC : EF = AB : : DE. Dalam hal ini EF disamakan dengan ED dan dan sama dengan l, karena perbedaannyarelatif kecil.Dengan demikian perbandingannya
Sebagai contoh : Jika benda kerja berukuran seperti pada gambar dibawah ( Gb.6 ). Maka untuk membubut benda tersebut, kepala lepas harus digeser.
Jadi Pergeseran kepla lepas 8 mm. (Gb.6a)
Proses Pengerjaan Pada Mesin Bubut
Cara mengerjaakannya hendaknya benda kerja dipasang antara dua senter. Dengan cara ini kita dapat membuat tirus yang panjang.( Gb.7 )

Kelemahan/ kekuran metode menggeser kepala lepas :

- Sudut tirusnya terbatas/kecil
- Bentuk lubang senter akan berubah
Untuk menghindari agar bentuklubang senter tidak berubah sebaiknya kita gunakan peluru baja yang garis tengah nya kurang lebih 5mm yang dipasang antara lubang benda kerja danujung senter.Ujung senter dan lubang senter sebaiknya berbentuk cekung.(Gb.8 )

6. Pembuatan tirus dengan menggeserkan eretan atas.

Dalam pembuatannya eretan atas harus digeser kedudukannya dalam satuan derajat.Pergerakannya dilakukan dengan tangan,(Gb.9).
Dengan cara ini dapat dilakan pembubutan tirus pada lubang.
Dalam penggeserannya kita gunakan rumus :
Contoh :
Untuk membubut benda yang berukuran seperti gambar didibawah
( Gb.10 )

Jadi eretan atas digeser sebanyak 4o dari sumbu eretan lintang kearah kanan.

Kelebihan dan kekurangan pembuatan tirus dengan menggeser eretan atas :
-Dapat menghasilkan besar tirus yang tak ter batas.
( dari 0 - 90 )
-Jarak tirusnya pendek
-Pergerakan dilakukan dengan tangan.
7. Pembubutan tirus dengan menggunakan perlengkapan tirus ( taper attachment )
Dengan cara ini pergeseran nya terletak pada ujung eretan lintang dan ikut bergeser dengan eretan atas.
Membubut tirus dengan menggunakan taper attachment kebaikannya adalah :
- Kedudukan senter bubut tidak berubah sehingga bentuk lubang senter tidak terganggu.
- Dapat membubut tirus luar dan tirus dalam dengan gerakan otomatis.
Kelemahannya adalah :
- Besar tirusnya terbatas.
Nama-nama bagian perlengkapan tirus (taper attachment ) lihat Gb.11 ialah :

A = Batang pengantar
B = Blok pengantar
C = Pembagian derajat
D = Baut pengikat
E = Blok penahan
F dan G = Baut pengikat
Cara mengatur perlengkapan tirus
Rumus perhitungannya sama dengan pergeseran eretan atas adalah :

= besar sudut pergeseran
D = Diameter besar tirus
d = Diameter kecil tirus
l = Panjang tirus